Sekjen Demokrat Perjuangkan Keadilan untuk Kakek Samirin

Sumatra Utara – Anggota Komisi III DPR RI, Dr. Hinca IP Pandjaitan XIII SH MH ACCS, mengunjungi sidang seorang kakek bernama Samirin (69) yang dipidana karena mencuri getah dari kebun PT Bridgestone sebanyak 1,9 Kg senilai Rp 17.480, Rabu (15/1/2020).

Namun jadwal persidangan molor. Sesuai jadwal, sidang digelar pada pukul 13.00 WIB, namun hingga sore sidang belum juga dimulai. “Saya sudah di sini (pengadilan, red) mulai pukul 10.00 WIB. Tadi katanya usai sidang perdata baru dimulai sidang pidananya. Saya tidak ada intervensi, jadi sampai kapanpun saya tetap tunggu,” kata Hinca yang juga Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat ini.

Samirin merupakan warga Huta Dolok Maraja, Nagori Dolok Maraja, Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun. Ia dituntut Jaksa Penuntut Umum (JPU) Muhammad Rizky selama 10 bulan atas dugaan pencurian getah karet sebanyak 1,9 Kg pada Selasa 7 Januari 2020.

Hal yang paling menarik dari kasus kakek yang memiliki 12 orang cucu ini adalah kakek Samirin diduga melakukan pencurian pada 17 Juli 2019 di Afdeling II, Nagori Dolok Maraja, di areal perkebunan PT Bridgestone.
Saat itu, kakek Samirin sedang menggembala ternak milik orang lain yang dijadikan sebagai mata pencariannya setelah pensiun dari perkebunan.

Saat hari menjelang malam, Samirin hendak pulang ke rumahnya sembari menggiring ternak lembu. Dan, sore itu kakek Samirin mengumpulkan getah karet sisa penyadap dengan menggunakan kantong plastik.

“Di jalan, aku dihambat satpam kebun. Pas diperiksa aku bawa getah, lalu aku dibawa ke Polsek Serbelawan,” kata kakek Sarmin di ruang tahanan Jaksa, di PN Simalungun, Jalan Asahan, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, Rabu (15/01/2020).

Di balik jeruji besi, kakek Samirin bercerita bahwa selama di Polsek Serbelawan ia hanya menginap 1 malam, setelah itu ia menjadi tahanan rumah. “Tiga bulan aku jadi tahanan rumah, habis itu aku diserahkan lagi ke Jaksa dan sekarang aku ditahan di Lapas,” katanya seraya mengatakan bahwa ia tinggal di Blok Dolok 13, Lapas Klas IIA Pematangsiantar.

Menyikapi hal tersebut, Hinca Pandjaitan XIII anggota Komisi III DPR RI, yang sebelumnya mendapatkan informasi langsung menuju Pengadilan Negeri Simalungun untuk mengetahui hukum kakek Samirin. “Saya tegaskan, tidak ada intervensi di Pengadilan. Biarkan lembaga hukum ini menjalankan sesuai ketentuan,” kata Hinca.

Mantan Ketua Umum PSSI ini mengajukan jaminan kepada Samirin agar nantinya kakek bisa diringankan hukumannya. Ia menambahkan, sudah mengajukan melalui Penasehat Hukum, Seprijon Saragih, agar dirinya sebagai penjamin kasus kakek Samirin.

“Saya sudah ajukan kepada pengacaranya agar saya bisa dijadikan jaminan. Kami meminta agar hukum diberlakukan seadil-adilnya dengan mengutamakan rasa keadilan,” katanya.

“Kami di DPR RI akan melakukan rapat dengan Jaksa Agung, Polri dan stakeholder lainnya. Nanti saya akan mengajukan permasalahan-permasalahan yang seperti ini untuk dibahas. Karena permasalahan seperti ini tidak sepatutnya untuk dilakukan penahanan. Kakek Samirin telah ditahan selama 48 hari, seharusnya sehari pun tidak boleh ditahan,” katanya.

Terpisah, Seprijon Saragih SH mengatakan baru mendampingi Kek Samirin setelah beberapa hari yang lalu dihubungi rekannya. “Aku dihubungi teman yang kebetulan keluarga Kek Sarmin, merasa ibah saya siap mendampingi kakek Samirin. Dan baru ini saya mendampingi persidangan kakek Samirin,” katanya.(metro24.co/ot)