Presiden RI ke-6 yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). (dokpri)

Peluang poros ketiga di Pilpres 2019 semakin kecil. Dengan masuknya PKB ke koalisi Jokowi maka petahana sudah mengumpulkan 61,25 persen suara. Artinya, Jokowi sudah mendapatkan dukungan 3 kali lipat dari syarat yang ditentukan dalam presidential threshold.

Sementara itu, Prabowo yang digadang-gadang menjadi penantang Jokowi saat ini mendapatkan dukungan 26,19 persen suara. Persentase itu berasal dari perolehan suara Gerindra di pemilu 2014 sebesar 11,81 persen, PKS 6,79 persen, dan PAN 7,59 persen. Dengan dukungan 26,19 persen tersebut Prabowo bisa melenggang menjadi calon presiden di 2019.

Namun, yang menarik daripada angka dan dukungan partai kepada dua tokoh tersebut adalah elektabilitas mereka saat ini. Jokowi yang nyata-nyata didukung lebih dari 50 persen suara parlemen, elektabilitasnya mentok di bawah 50 persen. Sedangkan Prabowo yang mengklaim solidnya barisan partai pendukungnya, berdasarkan survei elektabilitasnya relatif stagnan.

Dengan waktu yang relatif singkat menjelang pendaftaran Capres dan Cawapres, kedua kandidat ini harus membuat strategi untuk mendongkrak elektabilitasnya. Salah satunya adalah mencari dukungan dari figure yang kuat. Siapa dia?

Presiden RI ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) adalah jawabannya. Sebagai Presiden RI dua periode tentu SBY punya kharismatik di mata masyarakat. Bahkan jika dimungkinkan oleh UU, SBY adalah figure yang lebih tepat menjadi penantang petahana. Selain itu, 10,19 persen suara yang dimiliki Partai Demokrat dianggap bisa menjadi penambah kepercayaan diri bagi kandidat yang berkontestasi.

Partai Demokrat (PD) hari ini menjadi satu-satunya partai yang belum menentukan siapa dan atau kemana dukungan PD akan dilabuhkan. Ketimbang berbicara bagi-bagi kekuasaan, SBY memberikan lima kontrak politik untuk Demokrat mendukung Capres di Pilpres 2019. Yaitu, terkait dengan ideologi, bidang ekonomi dan kesejahteraan rakyat, keadilan hukum, politik dan demokrasi, serta pemimpin ke depan harus bisa menjaga persatuan dan kerukunan sosial.

SBY dan Partai Demokrat hari ini bak anak perawan bangsawan yang diperebutkan oleh para kesatria. SBY adalah kunci dari Pilpres 2019. Siapa yang bisa meluluhkan dan menerima syarat yang diajukan SBY, maka ke sanalah dukungan Demokrat akan berlabuh.

Salam

(Syaiful Amran/Kompasiana/dik)

didit

Recent Posts

AHY Resmi Sandang Gelar Doktor Dengan Predikat Cum Laude dari Universitas Airlangga

Surabaya-Jawa Timur: Dengan predikat Cum Laude, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berhasil menyelesaikan studi doktoralnya, melalui…

1 week ago

Penuh Haru, Menteri AHY Persembahkan Gelar Doktor untuk Almarhumah Ibu Ani Yudhoyono

Surabaya: Menteri ATR/Kepala BPN,  Agus Harimurti Yudhoyono(AHY) resmi menyelesaikan studi Doktoralnya setelah melaksanakan Ujian Doktor…

1 week ago

Dipimpin oleh Presiden Joko Widodo, Menteri ATR/Kepala BPN dan Wamen ATR/Waka BPN Ikuti Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya

Jakarta: Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama Wakil…

2 weeks ago

HUT ke-23 Partai Demokrat, AHY: Lanjutkan Pembangunan, Tingkatkan Kesejahteraan

Jakarta - Dalam suasana yang hangat dan penuh kekeluargaan, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti…

1 month ago

Hadir di SMA Taruna Nusantara sebagai Alumni, Menteri AHY Motivasi Siswa untuk Menjadi Generasi yang Optimis dan Berkarakter

Magelang: Menteri ATR/Kepala BPN, Agus Harimurti Yudhoyono(AHY) memberikan ceramah kepada 1.099 siswa/siswi SMA Taruna Nusantara…

1 month ago

Hadiri Penutupan Rapimnas Partai Gerindra, AHY: Demokrat Selalu Siap Bersinergi Untuk Rakyat

Jakarta; Menghadiri secara langsung Penutupan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) dan Apel Akbar Partai Gerindra di…

2 months ago