Categories: Rilis

ORASI ILMIAH AHY: “MEMBANGUN KETERAMPILAN ABAD 21 MEWUJUDKAN GENERASI UNGGUL BANGSA DI ERA DISRUPSI”

“Suatu kehormatan bisa hadir di salah satu kampus terbesar di Jawa Barat. Kampus bumi Siliwangi, yang indah & megah ini, yang terkenal sebagai tempat mencetak pendidik & pengajar hebat, juga berbagai profesi lain yang kini tersebar di berbagai sektor”

“Saya sudah lama ingin ke UPI, karena sudah menerima undangan mengisi kuliah umum sejak 2 tahun lalu. Tetapi karena kesibukan keliling Nusantara selama 2 tahun terakhir, baru sekarang bisa hadir disini”

“Alhamdulillah, hari ini akhirnya kita bertemu. Saya diberi tahu bahwa di tempat ini ada hampir 3.500 mahasiswa-mahasiswi, generasi muda terbaik bangsa teman-teman penerima Bidikmisi baik dari UPI, perwakilan Jawa Barat dan seluruh Indonesia”

“Saya juga memberi apresiasi sebesar-besarnya untuk UPI, sebagai universitas dgn penerima mahasiswa Bidikmisi dgn jumlah terbanyak.

Bidikmisi digagas Presiden SBY, untuk memberi kesempatan anak-anak Indonesia berpotensi, yang alami kendala ekonomi,” jelas AHY yang juga merupakan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat ini di hadapan para mahasiswa-mahasiswi.

“Bidikmisi digagas Presiden RI ke-6 Bapak SBY pertama kali pada tahun 2010, dengan memanfaatkan kenaikan anggaran pendidikan hingga 20% dari APBN saat itu.”

“Bidikmisi merupakan satu dari berbagai program beasiswa yang digagas pemerintah pada saat itu (Beasiswa Santri, LPDP, Beasiswa Presiden), agar semakin banyak anak Indonesia berkesempatan melanjutkan pendidikan bagaimanapun status ekonominya.”

“Generasi muda Indonesia harus dipersiapkan menjadi generasi yang kompeten dan unggul di masa depan.”

“Pertama-tama, saya ingin membagikan inspirasi dan motivasi bagi teman-teman semua yang ada disini. Kisah inspiratif ini datang juga dari salah satu penerima bidikmisi, seperti kebanyakan teman-teman disini. Namanya Raeni.”

“Raeni adalah seorang anak penarik becak yang berhasil menempuh pendidikan S1 sebagai lulusan terbaik dari Universitas Negeri Semarang tahun 2013. Kisah inspiratif Raeni ini banyak dikutip oleh berbagai media dan beredar luas.”

“Saat itu, saya membaca sebuah surat kabar yang mengatakan bahwa usai menyelesaikan sarjana, Raeni memiliki keinginan untuk meneruskan sekolah ke Inggris.”

“Melihat berita tersebut, saya kemudian berusaha menghubungi Raeni dengan niatan untuk mempertemukannya dengan Presiden SBY. Saya ingin orang-orang luar biasa seperti Raeni bisa terus didukung dan menjadi atensi pemerintah.”

“Singkat cerita, Raeni berhasil bertemu dengan Presiden SBY dan Ibu Ani.”

“Melalui program bidikmisi, Raeni diberikan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke Inggris.”

“Tetapi sarana beasiswa bukanlah satu-satunya syarat untuk bisa melanjutkan pendidikan, Raeni harus mengikuti kemampuan bahasa inggris yang baik.”

“Pada kesempatan pertama, Raeni gagal dalam tes bahasa Inggris.”

“Tapi hal itu tidak mematahkan langkahnya utk terus belajar, Ia kemudian mengikuti kursus dan pelatihan.

“Pada kesempatan berikutnya Raeni berhasil dalam test bahasa Inggris & mengantarkannya melanjutkan S2 di Universitas Birmingham hingga lulus.”

“Usai berhasil lulus S2 di Birmingham, Raeni kembali ke Indonesia untuk membaktikan diri sebagai dosen di Semarang.

“Demi mendukung karirnya sebagai dosen dan akademisi, Raeni kemudian kini kembali melanjutkan S3 di Universitas Birmingham.”

“Kemarin, saya sempat menghubungi Raeni untuk menanyakan kabar sekaligus meminta dia memberikan pesan inspirasi kepada teman-teman sekalian disini. Raeni adalah satu dari sekian banyak kisah inspiratif penerima beasiswa bidikmisi”

“Mereka adalah bukti nyata bahwa jika ada kemauan, pasti selalu ada peluang dan kesempatan. Dan jika gagal, asalkan kita mau bangkit dan mencoba, lagi, pasti akan selalu ada jalan.”

“Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali mereka sendiri mengubahnya.” – Jika kita mau mencoba, yakin bahwa pasti akan diberi kesempatan.

“Saya yakin ditempat ini juga akan lahir Raeni-Raeni lain yang memiliki kapasitas, kapabilitas dan semangat juang untuk terus berusaha hingga berhasil menggapai cita-cita. Asalkan kita mau terus meningkatkan kualitas diri. Setuju?” ujar AHY di hadapan mahasiswa-mahasiswi UPI.

“Untuk meningkatkan kualitas diri tersebut, kita harus terus mengacu pada perkembangan zaman. Kita perlu mengetahui berbagai perkembangan & perubahan di tatanan global saat ini, agar dapat membekali diri dengan baik untuk menjawab tantangan global.”

“Di Abad 21, tantangan yg kita hadapi semakin kompleks, di era yg sering disebut dgn Era Disrupsi.”

“Abad ke-21, utamanya masa kini sering dikaitkan dengan era yang disebut Era Disruspi. Jargon ini sering kita dengar, tapi apa sebenarnya Era Disrupsi?”

“Disrupsi: sebuah perjalanan & merupakan bagian dari perjalanan evolusi manusia. Pola kehidupan kita berubah dari era agrikultur, industrialisasi, hingga digitalisasi merupakan gambaran bagaimana kehidupan kita alami disrupsi dari masa ke masa.”

“Lalu kenapa baru sekarang muncul dan dikatakan era disrupsi? Karena saat ini, ada kekuatan-kekuatan besar yang membuat perubahan dalam kehidupan kita semakin cepat dan semakin signifikan dari sebelumnya.”

“Kekuatan besar itu didorong setidaknya oleh tiga hal yaitu, globalisasi yang membuat perpindahan manusia, barang & jasa yang semakin cepat melewati batas-batas negara; penyebaran data dan informasi yang semakin cepat; serta kemajuan teknologi melalui automasi dan Artificial Inteligence yang dapat menyerupai kemampuan & kepintaran manusia.”

“Kekuatan ini membuat perubahan dalam kehidupan kita menjadi semakin cepat dan signifikan. Sehingga jika kita tidak bisa mengikuti tantangan dan dinamika ini, maka kita akan sulit untuk bisa bertahan.”

“Mari kita lihat contoh nyata era disrupsi, contoh perubahan besar yang kita alami saat ini. Siapa disini yang mengambil jurusan pendidikan?” tanya AHY kepada para mahasiswa-mahasiswi yang hadir.

“Ini contoh disrupsi dalam bidang pendidikan dimana sebelumnya, proses belajar mengajar harus dilakukan di tempat yang sama. Sekarang proses belajar mengajar bisa dilakukan bersamaan di berbagai tempat, tanpa mengeluhkan kehadiran atau absensi”

“Apa yang kita lihat dengan kemajuan seperti ini? Kita harus belajar mengikuti kemajuan ini. Bayangkan jika kita sebagai pengajar tidak mengetahui perkembangan ini.”

“Saat orang-orang mulai belajar jarak jauh demi efektivitas dan efisiensi, sedangkan kita bahkan tidak mengerti caranya mempersiapkannya, kita tentu akan ditinggalkan.”

“Disrupsi lain ada dalam kehidupan kita sehari-hari.”

“Dulu masyarakat harus antri panjang untuk membeli makanan favorit. Kehadiran gojek dengan fitur gofoodnya, bisa dengan mudah memesan makanan dari manapun, langsung datang tanpa perlu kita yang antri.”

“Untuk membeli barang-barang kebutuhan sehari-hari, dulu kita harus berkeliling dari satu toko ke toko berikutnya.”

“Dengan adanya aplikasi seperti Bukalapak, kita bisa dengan mudah membeli barang apapun yang kita butuhkan tanpa harus keluar dari rumah”

“Tak hanya itu, perkembangan teknologi juga sudah merubah aktivitas kita yang dulu menonton televisi analog dengan pilihan terbatas.”

“Adanya siaran on demand seperti Netflix membuat kita dengan mudah menonton tayangan favorit.”

“Ribuan pilihan film & genre bisa kita pilih, menyesuaikan selera tontonan kita.”

“Jika tidak mengikuti perkembangan & perubahan yang cepat & drastis ini, kita tentu akan sulit bersaing dengan mereka yang lebih dahulu menggunakan & memanfaatkannya.”

“Selain perkembangan teknologi yang telah mengubah aktivitas sehari-hari kita. Kehadiran robot dan artificial intelligence juga memberikan dampak baru. Seperti robot butler yang sudah menggantikan pekerjaan pelayanan di hotel.”

“Robot ini mampu menjadi pelayanan servis dari kamar ke kamar hotel.”

“Teknologi Driverless car atau Driverless bus juga sudah mulai dikembangkan di beberapa negara berkembang.”

“Kendaraan dengan sistem automasi ini juga sudah menggantikan peran supir bis. Tak ada pengecualian dalam perubahan.”

“Era disrupsi merupakan era yang tak bisa dihindari. Perubahan demi perubahan seiring perkembangan zaman adalah suatu keniscayaan.”

“Untuk terus dapat mengikuti perkembangan dibutuhkan individu yang terus dapat beradaptasi sehingga bisa mengikuti, bahkan menghasilkan inovasi-inovasi baru.”

“Dengan era disrupsi seperti ini, bagaimana kita sebagai generasi muda Indonesia menjadi generasi yang unggul? Generasi yang bukan hanya bisa menjawab tantangan tapi juga bisa bersaing dan memenangkan persaingan?”

“Generasi unggul memiliki 3 ciri utama, yaitu kapasitas intelektual, karakter & kepemimpinan.”

“Generasi muda saat ini harus memiliki kapasitas intelektual yang mumpuni, kemampuan menyerap & memahami berbagai konsep dan gagasan yg terus berkembang.”

“Tetapi, perlu diingat bahwa kapasitas intelektual juga bukan hanya soal kemampuan untuk memahami dan menyerap perkembangan saat ini, tapi juga melihat segala sesuatu dari berbagai sisi. Think outside the box. Berpikir kritis.”

“Kita bukan hanya harus bisa memahami, tapi juga bisa mengambil sisi lain, peluang dari perkembangan yg ada. Sehingga dalam perkembangan zaman ini kita tidak hanya menjadi followers & penonton, tapi juga menjadi pionir, berinovasi menciptakan hal baru.”

“Kapasitas intelektual juga tidak akan berhasil tanpa diimbangi dengan kematangan karakter. Era disrupsi dikenal sebagai era yang dinamis, begitu banyak perubahan.”

“Ditengah tantangan ini, kita harus menumbuhkan rasa optimisme, pemikiran yang positif. Jika kita tidak menumbuhkan hal ini, kita akan mudah tergerus zaman”

“Perubahan yang cepat dan tantangan yang silih berganti hanya bisa kita hadapi jika kita memiliki optimisme dan pemikiran positif untuk mencoba, melihat peluang dan terus berusaha hingga berhasil.”

“Selain itu, di era kecanggihan teknologi yang sering disalahgunakan dan membawa dampak negatif, termasuk kehidupan sosial (hoax, fake news, dan lain sebagainya), INTEGRITAS menjadi pagar, supaya kita menjadi agen perubahan positif dalam kehidupan yang serba terkoneksi.”

“Individu yang memiliki kapasitas intelektual dan karakter yang tangguh tentu hanya akan menjadi followers, pengikut jika tidak dibarengi dengan jiwa dan semangat kepemimpinan.”

“Setiap individu sekarang haruslah memiliki jiwa dan semangat kepemimpinan lead by example. Kita harus mengasah diri kita agar memiliki tanggung jawab memberikan contoh yang baik bagi diri dan sekitar. Mulai dari hal yang kecil.”

“Pertanyaannya sekarang, bagaimana menumbuhkan sifat-sifat generasi unggul di era disrupsi?”

“Jawabannnya adalah dengan mengasah keterampilan abad ke-21, apa saja keterampilan itu?”

“• 4C Learning Skills (Critical Thinking, Creative, Collaborative, Communication)
• IMT Literacy Skill (Information, Media, Technology Literacy)
• FLIPS Life Skills (Flexibility, Leadership, Initiative, Productivity & Social Capacity).”

“Mari kita lihat satu persatu.”

Learning skills adalah bagaimana kita belajar dalam era disrupsi saat ini.”

“CRITICAL THINKING, adalah bagaimana melihat peluang, melihat permasalahan dari berbagai sisi hingga menemukan peluang dan solusi.”

“Sampah plastik di laut menjadi isu yang besar di Indonesia. Data Mei 2019 dari Kementerian Kelautan dan Perikanan menyebutkan bahwa 1,29 Juta metrik ton pertahunnya.”

“Menurut data World Economic Forum, pada tahun 2050, bobot plastik di lautan akan lebih banyak dibandingkan jumlah bobot ikan.”

“Ini merupakan permasalahan serius, karena plastik menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari.”

“Lewat critical thinking, ada penemuan-penemuan kecil yang membawa dampak besar dalam kehidupan kita. Sedotan plastik yang menjadi salah satu sampah terbanyak di lautan bisa kita reduksi dengan sedotan kertas dan sedotan besi yang reusable.”

“Begitu juga dengan kelangkaan energi. Data dari International Energy Agency mengatakan bahwa konsumsi energi dunia saat ini meningkat hingga 2.9%, dua kali lipat dari rata-rata peningkatan konsumsi energi dunia dalam 10 tahun terakhir.”

“Hingga tahun 2050, data dari McKinsey menyatakan bahwa 74% konsumsi energi dunia masih bergantung pada bahan bakar fosil. Hal ini menjadi mengerikan, mengingat kehidupan kita amat bergantung pada sumber daya yang cadangan semakin menipis.”

“Tapi, lewat inovasi, masyarakat dunia berhasil menemukan berbagai alternatif energi (wind, hydroelectric, geothermal, dan lain sebagainya) serta inovasi alat teknologi yang memungkinkan kita meminimalisir penggunaan bahan bakar fosil, seperti kendaraan listrik.”

“Konsumsi energi yang semakin besar serta isu pencemaran lingkungan merupakan bagian integral dari isu pemanasan global yang semakin hari semakin terasa dampaknya.”

“Tetapi, data dari McKinsey memperkirakan bahwa jika tren kendaraan listrik dan penggunaan energi terbarukan dalam industri bisa terus menguat, bukan tidak mungkin emisi karbon bisa menurun pada tahun 2035.”

“Ini semua adalah salah satu contoh bagaimana cara berpikir kritis bisa mengubah krisis yang kompleks menjadi bisa dipecahkan sedikit demi sedikit.”

“CREATIVITY – Dalam era informasi berkembang pesat, kemajuan teknologi yg membuat berbagai disrupsi dlm berbagai aspek kehidupan, kreativitas jadi sangat penting.”

“Kemampuan kita menemukan & menggagas hal-hal baru, membuka jalan melakukan inovasi.”

“Dengan inovasi, kita bukan hanya menjadi pihak yang menggunakan atau menikmati sarana kecanggihan era disrupsi ini, tetapi juga menjadi pionir yang membuat perubahan-perubahan besar tersebut.”

“Saya mengapresiasi teman-teman mahasiswa UPI yg tergabung dalam “KOMPOR” (Komunitas Mahasiswa Penggemar Otomasi & Robotika), pemenang kontes robot terbang Indonesia kategori Vertical Take Off & Landing, merakit robot pemindah barang seperti drone.”

“Teknologi ini merupakan teknologi digadang-gadang menjadi menjadi masa depan transportasi logistik. Semoga kreativitas mahasiswa UPI ini bisa membawa kita menjadi pionir dalam inovasi-inovasi robotik kelas dunia nantinya.”

“Kekuatan generasi muda tidak hanya pada pikiran, namun juga tindakan. Anak-anak muda ini harus memiliki kemauan untuk memahami gagasan secara menyeluruh demi hasil terbaik, jangan egois, jangan ingin hebat sendiri.”

“Karena dalam kesuksesan kita, akan selalu ada supporting system yang mendorong kita mencapai kesuksesan.”

“Kenal Julius Josel? Mahasiswa UPI yg tergabung dalam Persib. Sebagai striker, Julius tidak akan membawa Persib menang pada laga tunda pekan ke-21 Liga-1 2019, apabila ia mementingkan egonya & ingin tampil sendiri, atau kita sebut “one man show”.”

“Begitu pula dengan menghadapi tantangan di era disrupsi yang semakin kompleks, semakin banyak kepala dan gagasan yang disatukan, semakin mudah dan semakin cepat kita memecahkan berbagai masalah dan tantangan.”

“Selanjutnya komunikasi. Aspek ini sangat penting bagi kita untuk belajar cara menyampaikan ide secara efektif. Tanpa memahami komunikasi yang tepat, generasi muda di Abad ke-21 yang didominasi oleh pergaulan internasional akan mudah tertinggal.”

“Selain itu, segala gagasan, segala ide cemerlang hanya akan menjadi hal yang sia-sia apabila kita tidak bisa menyampaikannya, mengkomunikasikannya.”

“Di era perpindahan data & informasi yg sangat cepat, ide & gagasan baru semakin mudah kita temukan.”

“Selanjutnya adalah kemampuan literasi. Kemampuan ini menjadi sangat penting.

INFORMATION LITERACY: MEMAHAMI DATA DAN FAKTA.”

“Di era dimana kita dibanjiri informasi, kita harus memiliki kemampuan untuk memahami, mengidentifikasi dan menganalisa segala informasi yang diterima. Sekaligus membedakan informasi fakta atau bukan, juga efektif dan tepat sasaran.”

“Setelah memiliki literasi informasi, kita juga perlu memiliki literasi media, yaitu bagaimana kita mengidentifikasi publikasi dari media, sekaligus memilah sumber mana yang kredibel dan yang tidak.”

“Literasi media membantu masyarakat, publik, khususnya generasi muda, mengolah informasi kredibel yg diberitakan banyak media.”

“Ini merupakan kunci agar kita terhindar dari penyebaran hoax yg kini berdampak negatif pada kehidupan sosial kita.”

“Contoh nyata adalah tentu bagaimana pemilu 2019 memecah belah antar pendukung masing-masing kubu karena informasi yang diterima dan disebarkan tidak selalu kredibel, sehingga menimbulkan kebencian dan situasi yang panas.”

“Karena minimnya literasi informasi dan media kita, perkembangan teknologi komunikasi justru malah memecah belah persatuan kita.”

“Melek teknologi. Di era serba cepat, serba otomatis dan serba digital, kemampuan kita untuk memahami dan menggunakan teknologi adalah kemampuan dasar untuk kita bertahan di era disrupsi ini.”

“Melek teknologi juga bukan berarti hanya tentang kemampuan kita untuk menggunakan gadget, tapi melek teknologi harus diartikan sebagai kesadaran akan untung dan rugi yang didapatkan dari penggunaan alat teknologi tersebut”

“Yang terakhir adalah keterampilan dalam kehidupan, menghadapi tantangan.

Kemampuan seseorang beradaptasi dengan keadaan yang berubah-ubah dengan cepat di era disrupsi ini. Kita harus bisa melihat peluang dari perubahan dan beradaptasi dengan perubahan tersebut.”

“Fleksibilitas menitikberatkan pada kerendahan hati dan menerima bahwa akan selalu banyak hal untuk dipelajari – bahkan ketika kita merasa sudah banyak belajar.”

“Kemampuan seseorang menetapkan tujuan, menuntun organisasi melalui langkah-langkah yang diperlukan, dan mencapai tujuan secara kolaboratif adalah keterampilan yang harus kita miliki di era disrupsi ini.”

“Baik seseorang pengusaha berpengalaman atau karyawan, atau mahasiswa, kepemimpinan adalah keterampilan hidup yg harus kita miliki.”

“Era disrupsi membuat masyarakat semakin terhubung, tujuan kita mencapai sesuatu semakin sulit dilakukan sendirian.”

“Kita perlu kemampuan untuk memimpin kolaborasi, kerjasama agar bersama-sama berhasil mencapai tujuan kita.”

“Kemampuan inisiatif. Adalah gagasan, tindakan lakukan sesuatu yang belum dilakukan orang lain. Berbagai perubahan yang kita hadapi sekarang, inisiatif adalah keterampilan yg perlu kita asah agar bisa terus menjawab tantangan kehidupan yang kian dinamis.”

“Di zaman yang serba cepat, serba mudah, seringkali kita terjebak rasa malas. Padahal, dengan segala fasilitas & kemudahan yg ditawarkan saat ini, kita harusnya bisa semakin produktif melakukan hal-hal yg lebih banyak memberikan manfaat dari sebelumnya.”

“Hanya dengan meningkatkan produktivitas kita, kita bisa bersaing di tatanan global.”

“Apakah ada di ruangan ini yang masih belum pernah ikut organisasi kemahasiswaan? Baik intra maupun ekstra kampus?”

“Selain fokus pada studi, ikutlah berorganisasi untuk menempa kedewasaan dan kematangan kita dalam berinteraksi dan bersosialisasi.”

“Dengan cara-cara itu, kita akan paham bahwa kerja sama, kolaborasi dan upaya merajut komunikasi merupakan hal penting untuk mencapai kesuksesan. Sukses tidak melulu soal materi, jangan remehkan kekuatan relasi.”

“Dengan berjejaring dengan semua teman dari berbagai lintas latar belakang, kita juga akan mampu menghapus sekat-sekat identitas, agar prasangka rasial, suku, dan agama yang belakangan ini menguat di tengah-tengah kita bisa ditekan.”

“Dengan kebersamaan dan sinergi inilah, persatuan dan produktivitas bangsa kita akan semakin kuat dan terjaga.”

“Kesemuanya yang telah disampaikan tadi adalah modal utama kita untuk bisa unggul, bersaing di era disrupsi ini.”

“Abad ke-21 memberi banyak tantangan, tapi juga banyak peluang.”

“Di zaman serba cepat, serba otomatis, manusia dituntut memiliki kemampuan, keterampilan strategis untuk berkarya & berinovasi, agar bisa bertahan dan membawa perubahan positif di sekitarnya.”

“Dari kesemuanya itu, tentulah pendidikan menjadi salah satu kunci untuk membekali kita semua menjadi generasi yang unggul di era disrupsi ini.”

“Namun, yg sering kita lupa, banyak dari kita yg ingin melanjutkan pendidikan tinggi, di institusi-institusi besar favorit seperti UPI, untuk belajar & meningkatkan kapasitas diri tapi kemudian hilang arah setelah selesai mengenyam pendidikan.”

“Ingat teman-teman, pendidikan adalah kendaraan, sarana kita meningkatkan kapasitas diri agar semakin siap menghadapi tantangan, membaktikan diri kepada masyarakat, bangsa dan negara.”

“Karena pendidikan adalah jalan, tujuan akhir adalah untuk memberikan manfaat bagi semakin banyak orang.”

“Pesan saya, tentu: Dream Big, Work Hard, Never Give Up”

~ AHY ~

Disampaikan AHY di Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung | Sabtu, 23 November 2019 | Pkl 09.23 WIB

#BidikmisiUPIBersamaAHY

(twitter @SeputarAHY/OT/DLP)

didit

Recent Posts

AHY Resmi Sandang Gelar Doktor Dengan Predikat Cum Laude dari Universitas Airlangga

Surabaya-Jawa Timur: Dengan predikat Cum Laude, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berhasil menyelesaikan studi doktoralnya, melalui…

1 week ago

Penuh Haru, Menteri AHY Persembahkan Gelar Doktor untuk Almarhumah Ibu Ani Yudhoyono

Surabaya: Menteri ATR/Kepala BPN,  Agus Harimurti Yudhoyono(AHY) resmi menyelesaikan studi Doktoralnya setelah melaksanakan Ujian Doktor…

1 week ago

Dipimpin oleh Presiden Joko Widodo, Menteri ATR/Kepala BPN dan Wamen ATR/Waka BPN Ikuti Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya

Jakarta: Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama Wakil…

2 weeks ago

HUT ke-23 Partai Demokrat, AHY: Lanjutkan Pembangunan, Tingkatkan Kesejahteraan

Jakarta - Dalam suasana yang hangat dan penuh kekeluargaan, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti…

1 month ago

Hadir di SMA Taruna Nusantara sebagai Alumni, Menteri AHY Motivasi Siswa untuk Menjadi Generasi yang Optimis dan Berkarakter

Magelang: Menteri ATR/Kepala BPN, Agus Harimurti Yudhoyono(AHY) memberikan ceramah kepada 1.099 siswa/siswi SMA Taruna Nusantara…

1 month ago

Hadiri Penutupan Rapimnas Partai Gerindra, AHY: Demokrat Selalu Siap Bersinergi Untuk Rakyat

Jakarta; Menghadiri secara langsung Penutupan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) dan Apel Akbar Partai Gerindra di…

2 months ago