Menuju Singgasana Sang Raja

Oleh: Boyke Novrizon*)

Pesta Demokrasi Tahun 2019 tampak jelas di depan mata. Persaingan Parpol peserta pemilu semakin heroik dan penuh semangat menunjukkan eksitensi akan keberadaannya di seluruh pelosok negeri ini.

Begitupun sama adanya tentang ketertarikan masyarakat terhadap munculnya sosok baru calon pemimpin negara yang terangkai dalam mukadimah sejarah bangsa. Baitan kata akan tertoreh dalam tinta emas dan terpampang rapi penuh sahaja dalam lingkar balutan indah bingkai istana tentang DIA … sang PATRIOT yang terpilih memimpin Indonesia.

Dirinya terlahir, tumbuh dan besar lalu ditakdirkan bukan untuk JAKARTA. Melambai pelan dan pasti melangkah serta berlari memapas takdirnya sendiri untuk dapat meraih, menyapa dan memeluk jasad-jasad bernyawa nan terbungkus kain lusuh para rakyat jelata.

Bumi Pasundan dikenal tanah para pejuang dan pemimpin. Menjadi sejarah serta sebuah pilihan Sang KUASA untuk memapah takdir lahirnya si-jabang bayi sekitar 39 tahun nan silam, tepatnya hari Kamis 10 Agustus 1978. Kini DIA menjelma sebagai sosok nan bersahaja, sopan dan santun dalam perilaku serta tutur kata juga bahasa, komunikatif, tegas juga brilian dalam bersikap dan berpikir, kuat tanpa mengenal lelah juga menyerah untuk menggapai harapannya tentang INDONESIA. Kharisma yang melekat pada dirinya sebagai senjata dalam menyapa RAKYATNYA diantara balutan senyum penuh ketulusan yang terbungkus Iman kepada TUHANNYA.

Bertempat di- Sentul Minggu 11 Maret 2018 merupakan sejarah baru yang tercatat dengan lugas, sejarah itu bukan saja buat Partai Demokrat, bukan saja diperuntukkan bagi keluarga besar Bapak. H. Susilo Bambang Yudhoyono, namun lebih tepat sejarah telah mencatat lahirnya sosok Pemimpin Muda yang diperuntukkan dan dipersembahkan UNTUK RAKYAT DAN BANGSA INDONESIA.

Terlalu panjang dan mungkin akan habis tinta ini jika merangkai kata satu demi satu tentang DIA, Sang PATRIOT, yang telah ditakdirkan hadir Untuk Indonesia. DIA telah menjelma bukan saja sebagai politisi yang mumpuni juga bijaksana, namun melalui rangkaian kata yang terucap melalui syair pidato kebangsaan yang disampaikannya di khalayak Rakyat Indonesia menunjukan bahwa DIA bukan hanya sekedar miliki saya, milik mereka ataupun milik kami, namun kini DIA adalah milik kita semua.

Di ujung penutup kata tentang nilai nilai kebangsaan yang DIA kumandangkan dengan gempita pecah menusuk sanubari kami dan masuk dalam aliran darah yang membakar dan menitipkan SPIRIT baru tentang arti sebuah PERJUANGAN. Desah nafas dan teriakan riuh dari ribuan raga-raga bernyawa dalam ruang acara maupun melalui layar kaca diluar sana menunjukan dan membuktikan bahwa ketulusan yang disampaikan dalam pidato kebangsaan itu adalah KEKUATAN yang telah dititipkan Sang KUASA tentang nilai juga harapan sebuah KEMENANGAN.

Saya dan juga puluhan ribu kader yang berada di sana menjadi saksi hidup bahwa air mata yang tumpah bukan saja dari mereka yang berteriak di sana… namun wajah dari seorang Ibu dan juga Ayahanda telah basah dari teteskan air mata kebanggaan juga keharuan tentang sosok Pemuda yang hadir di depan mata mereka. Pemuda yang mampu menghipnotis dan membuat mereka yang menyaksikannya menjadi terpana,pemuda yang telah menjelma dan bangkit menjadi PEMIMPIN yang berdiri tegar juga kuat, yang dengan lantang telah melafalkan kata tentang pemikirannya yang tertuang untuk Indonesia yang besar, Indonesia yang kaya dan Indonesia yang bergelimpah 250 juta jiwa penduduknya.

Air mata yang tumpah dan jatuh berderai menjadi isak bahagia yang terpancar kuat dari wajah Beliau berdua, Ibu Ani Yudhoyono dan Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, sebagai orang tua yang telah melahirkannya dan kini telah mengisyaratkan kata bahwa Beliau sebagai orang tua begitu sangat siap melepas salah satu anak yang menjadi kebanggaan mereka “AGUS HARIMURTI YUDHOYONO” untuk dipersembahkan dan mengabdikan diri juga hidupnya demi RAKYAT dan BANGSA INDONESIA.

Bapak Haji Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Hajah Ani Kristiani Yudhoyono telah berhasil merekahkan bunga menjadi buah yang harum dan manis untuk dipetik dan dipersembahkan untuk BANGSA dan RAKYAT INDONESIA. Bersama sama berlari, berjuang untuk terciptanya kehidupan Rakyat yang jauh lebih baik dan juga untuk kemajuan Negara ke depan dan seterusnya.

Penjelmaan sosok pemuda yang bernama AGUS HARIMURTI YUDHOYONO saat ini sebagai PEMIMPIN MUDA INDONESIA kedepan bisa menjadi alternatife pilihan Rakyat Indonesia untuk memimpin Negeri ini dalam konteks negara dan rakyat yang saat ini serba kekurangan dan mundur dari kepatutannya.

Diujung coretan kata ini SAYA mengucapkan dan mengaturkan terimakasih yang begitu besar kepada “Bapak Haji. Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Hajah. Ani Kristianti Yudhoyono” yang telah menganugerahkan seorang Pemimpin Muda Agus Harimurti Yudhoyono untuk dapat berjabat tangan bersama sama seluruh Kader PARTAI DEMOKRAT dan juga seluruh RAKYAT INDONESIA mewujudkan harapan serta impian kami UNTUK INDONESIA yang lebih baik, besar dan maju menuju” INDONESIA EMAS 2045”.

Tidak lepas SAYA haturkan terima kasih kepada “AGUS HARIMURTI YUDHOYNO” yang telah menunaikan bakti diri, jiwa dan raganya untuk kemajuan PARTAI DEMOKRAT di masa mendatang dan juga untuk kemajuan serta kebesaran BANGSA dan RAKYAT INDONESIA dalam masa-masa mendatang.

 

“KETIKA SAYA HADIR MEMASUKI KANCAH POLITIK INDONESIA, MAKA SAAT ITULAH SAYA MEMILIKI TUGAS SERTA TANGGUNG JAWAB YANG PENUH UNTUK BERBAKTI MEMBERIKAN SUMBANGSIH TENAGA, PEMIKIRAN, PENGABDIAN SERTA KESETIAAN SAYA SECARA UTUH UNTUK RAKYAT DAN BANGSA INDONESIA”

(Agus Harimurti Yudhoyono)

 Boyke Novrizon 

*)Wakil Ketua Komisi Pemenangan Pemili DPP Partai Demokrat dan Ketua Umum Angkatan Muda Demokrat.