Keumatan, Kebhinnekaan dan Kerakyatan

Wakil Sekjend Demokrat Andi Arief (Tribune)

Oleh: Andi Arief*)

Selamat datang koalisi baru yang dikemukakan pimpinan PKS Abu Bakar Alhabsy di TV One yaitu PKS-PAN-PKB dan PBB. Pilpres semakin menarik dengan terbentuknya poros baru ini.

Saya sendiri tetap berharap PAN (?) dan terutama PKS tetap bergabung dengan koalisi oposisi bersama Gerindra dan Demokrat. Partai Demokrat yg awalnya penyeimbang sudah menyatakan bagian oposisi dan akan bertahan meski langit runtuh. Semoga PKS istikomah sebagai oposisi.

Efek ekor jas bukanlah tujuan utama bergabungnya Demokrat ke oposisi. Tetapi karena terbuka dialog untuk bicara situasi nasional dan jalan keluar atasi masalah. Tanpa ekor jas, 2014 Demokrat bisa 10 %. Demikian juga PKS, PPP, PKB, Hanura dan Golkar aerta Nasdem bisa lolos PT.

Soal logistik Pilpres dan Pileg 2019 bukanlah kendala. Bukankah penyelenggara pemilu yang akan menyediakan semua fasilitas kampanye secara adil. Siapa yang cerdik dan bekerja cerdas akan disapa momentum.

Kalau Gerindra dan PDIP mendapat efek ekor jas karena punya kandidat Presiden, itu karena momentum 2014 dan 2019 berpihak pada dua partai itu. Partai lain tidak otomatis kiamat, suatu saat momentum akan menyapa partai yang bekerja keras.

Memang ada yang membuat ketar ketir, partai yang bergabung koalisi Jokowi hampir semua turun elektabilitas kecuali PDIP. Bahkan PPP, Hanura dan Nasdem serta PAN dalam ancaman keluar Senayan. Koalisi oposisi Gerindra dan PKS dan Demokrat yg penyeimbang justru trend aman.

Kalau dilihat potensi tertendangnya Hanura, PPP, Nasdem dan PAN, hipotesa karena bangkitnya politik identitas itu patut dipertanyakan. Justru jika itu dianggap ada maka politik identitas itu hanya menguntungkan PDIP yg elektabilitasnya 24 -25 %, selain faktor Jokowi itu sendiri.

Kalau PDIP elektabilitas tinggi karena politik identitas, jangan disimplifikasi Gerindra-Demokrat-PKS suaranya signifikan menang pilpres karena faktor identitas. Kedekatan Prabowo dengan muslim jelang 1998 dan jasa SBY thdp muslim dan umat lain serta rakyat miskin adalah saving sejarah..

Lalu apa yang dibawa oleh mayor penjaga ketertiban dunia di Libanon yang bernama AHY yang sering disebut anak ingusan (ingusan koq mampu jaga perdamaian dunia) dalam Pilpres 2019 nanti? Menurut saya suara milenial dan jejak harum kepemimpinan ayahnya yang masih terasa.

Ada yang bilang SBY menangkap Habib Rizieq dianggap anti Islam. Ini keliru, justru saat itu SBY menyelamatkan pandangan bahwa Islam itu bukan agama kekerasan dan kriminal. Habib Riziq dan Munarman pun sudah menyadari kenapa saat iti ditindak. Beda dengan kriminalisasi chatting.

Siapa membela umat dan siapa yang membela kebhinnekaan dan harmoni bukan hasil klaim atau dirikan Badan Pancasila. Lihat siapa yg selamatkan hubungan Muslim dan non-Muslim di Ambon, Poso dan Sampit. Lihat juga yg hentikan pembantaian Muslim di Aceh. Ada peran SBY, JK dan lainnya.

Dunia merespon, SBY mendapat World Statesman Award 2013 dari Appeal of Conscience Foundation (ACF), membangun toleransi antarumat beragama di Indonesia.Dunia Islam menyebut SBY tokoh Muslim bepengaruh di dunia, urutan 7. Bukan rekayasa.

SBY bahkan karena mampu menjaga perdamaian dan harnoni di Indonesia hampir mendapat Nobel. Hanya karena eksekusi hukuman mati Tibo, SBY gagal dapat anugerah itu. Selain hormati putusan hukum, SBY bersikap adil karena persamaan terhadap hukuman Amrozi dkk. SBY memilih adil.

Hanya keadilan yang bisa menyelamatkan kapal besar Indonesia yang berpenumpang banyak ragam. Bukan memisahkan dalam ruangan berbeda.

Selamat malam, selamat beristirahat. Jangan mudah menganggap paling berjasa urusan reformasi, urusan keumatan dan urusan kebhinnekaan.

*) Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat

Sumber: Twitter @andiarief__

didit

Recent Posts

AHY Resmi Sandang Gelar Doktor Dengan Predikat Cum Laude dari Universitas Airlangga

Surabaya-Jawa Timur: Dengan predikat Cum Laude, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berhasil menyelesaikan studi doktoralnya, melalui…

1 week ago

Penuh Haru, Menteri AHY Persembahkan Gelar Doktor untuk Almarhumah Ibu Ani Yudhoyono

Surabaya: Menteri ATR/Kepala BPN,  Agus Harimurti Yudhoyono(AHY) resmi menyelesaikan studi Doktoralnya setelah melaksanakan Ujian Doktor…

1 week ago

Dipimpin oleh Presiden Joko Widodo, Menteri ATR/Kepala BPN dan Wamen ATR/Waka BPN Ikuti Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya

Jakarta: Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama Wakil…

2 weeks ago

HUT ke-23 Partai Demokrat, AHY: Lanjutkan Pembangunan, Tingkatkan Kesejahteraan

Jakarta - Dalam suasana yang hangat dan penuh kekeluargaan, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti…

1 month ago

Hadir di SMA Taruna Nusantara sebagai Alumni, Menteri AHY Motivasi Siswa untuk Menjadi Generasi yang Optimis dan Berkarakter

Magelang: Menteri ATR/Kepala BPN, Agus Harimurti Yudhoyono(AHY) memberikan ceramah kepada 1.099 siswa/siswi SMA Taruna Nusantara…

1 month ago

Hadiri Penutupan Rapimnas Partai Gerindra, AHY: Demokrat Selalu Siap Bersinergi Untuk Rakyat

Jakarta; Menghadiri secara langsung Penutupan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) dan Apel Akbar Partai Gerindra di…

2 months ago