Oleh. Lency Pramono*)

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), saat masih di SMA Taruna Nusantara, bersama kedua orangtuanya Pak Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono. (ist)

Pada tanggal 10 Agustus 1978, di klinik bersalin Yon Zipur 3, Dayeuh kolot Bandung, telah lahir bayi mungil laki laki dari pasangan Bapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ibu Ani Yudhoyono.

Pagi itu sewaktu Pak SBY hendak pergi ke kantor, tiba tiba Ibu Ani merasa perutnya mulas luar biasa. Dengan segera Pak SBY langsung memapah Ibu Ani menuju klinik bersalin yang terletak di sebelah kompleks tempat mereka tinggal. Saat proses kelahiran Pak SBY setia menemani Ibu Ani. Begitu bayi lahir, Pak SBY segera mengadzankannya. (Sumber : laman FB Susilo Bambang Yudhoyono)

Bayi laki laki mungil itu lalu diberi nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Putra laki-laki pertama pasangan Pak SBY dan Ibu Ani, semasa kecilnya tumbuh dan berkembang di berbagai wilayah yang berbeda, mengikuti perjalanan tugas dan pendidikan sang ayah sebagai perwira TNI, mulai dari Bandung, Timor timur, Jakarta dan Amerika Serikat.

Dari pengalaman sejak kecil berpindah-pindah dari wilayah satu ke wilayah yang lainnya inilah berdampak pada pembentukan karakter AHY yang sangat kuat. Tegas, disiplin dan juga sangat peduli dengan sesama. Dari hidup berpindah pindah itu pulalah AHY, banyak memahami karakter dan sifat masyarakat di beberapa wilayah Nusantara.

AHY sempat mengenyam pendidikan di Timor timur, sewaktu sang ayah mengemban tugas militer di sana. Sekembalinya sang ayah dari Timor Timur, AHY lalu melanjutkan pendidikan dasarnya di Kuntum Wijaya Kusuma Pasar Rebo Jakarta, sekira tahun 1984 sampai 1988. Pada tahun 1988 hingga 1991, AHY mengikuti sang ayah melanjutkan pendidikan di Amerika serikat, sekolah yang jadi tujuan AHY untuk menimba ilmu di Amerika adalah David Brewer Elementary School di Leavenworth, Kansas.

Di sekolah tersebut AHY menorehkan banyak prestasi. Salah satunya adalah menjuarai “spelling contest” dan sekaligus mendapatkan penghargaan dari Presiden AS George H. W. Bush (Bush Senior).

Sedari kecil, AHY memang sudah menunjukkan kecerdasannya. Selama pendidikannya, AHY merupakan murid yang aktif dan berprestasi.

AHY kecil sangat dekat dengan kedua orang tuanya, terutama sang ibu. Konon katanya kalau seseorang anak dekat dengan sang ibu, anak itu pasti cerdas, dan kalau dekat dengan sang ayah, anak tersebut mempunya jiwa disiplin dan percaya dirinya kuat. Nah, dua-duanya ada di kehidupan AHY kecil.

Logo Bintang Muda Indonesia

Dan eyangnya pun sangat menyayanginya. Eyang Habibah selau melindunginya dengan doa-doa. Beliau juga selalu memberikan dorongan moral pada AHY.

Seiring perjalanan waktu, AHY tumbuh menjadi remaja. Anak pasangan Bapak SBY dan Ibu Ani ini melanjutkan sekolahnya ke sekolah menengah pertama di SMPN 5 Bandung. Sekolah ini adalah sekolah favorit di kota tersebut.

AHY remaja sangat menyukai olah raga. Olah raga baginya adalah keharusan, untuk menjaga kesehatan tubuh dan kejernihan pikiran. Pilihan olahraganya waktu itu adalah basket, sampai sampai AHY dipilih menjadi kapten tim basket di sekolahannya.

Selain olah raga, AHY juga aktif berorganisasi. Dalam OSIS, AHY menjabat sebagai ketua seksi bidang olah raga. Dan pada tahun 1994, AHY pindah ke SMPN 20 Jakarta Timur, karena harus mengikuti perpindahan tugas sang ayah.

Usai menempuh pendidikan lanjutan pertamanya, AHY melanjutkan ke SMA Taruna Nusantara, Magelang tahun 1994. AHY menjadi lulusan terbaik di angkatannya.

(Bersambung)

*) Sekretaris Bidang Kajian Opini Publik Dewan Pimpinan Nasional Bintang Muda Indonesia (DPN BMI)