Jakarta: Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas menolak menjadi pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) mewakili Partai Demokrat. Padahal Ibas sangat kompeten dan memenuhi kualifikasi.
Alasan Ibas menolak karena merasa ada tokoh lain yang lebih mampu yakni Syariefuddin Hasan.
Obrolan itu terungkap dari kalangan internal Partai Demokrat.
Ibas mudah saja mendapatkan kursi pimpinan MPR. Ia peraih suara terbanyak dari seluruh kader Partai Demokrat, pernah menjadi Sekjen Partai Demokrat, dan Ketua Fraksi di DPR-RI. Ibas tiga periode menjadi anggota DPR, yang keseluruhannya dengan raihan suara terbanyak. Bahkan di tahun 2009, Ibas memperoleh suara terbesar se-Indonesia.
Kendati demikian Ibas lebih memilih menonjolkan sikap negarawan.
“Jabatan bukan segala-galanya. Negara yang utama,” demikian ucapan Ibas yang ditirukan kalangan internal elite Demokrat.
Banyak kalangan berpendapat jika semua anak presiden seperti Ibas, maka politik Indonesia terhindar dari dinasti serta oligarki.
Sementara Syarief Hasan di kalangan Demokrat diposisikan sebagai politisi senior. Ia empat periode anggota DPR dan pernah menjadi menteri.
Dan lebih penting Syarief Hasan sangat dihormati Ibas dan seluruh kader Demokrat.
(RMOL/dik)
Surabaya-Jawa Timur: Dengan predikat Cum Laude, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berhasil menyelesaikan studi doktoralnya, melalui…
Surabaya: Menteri ATR/Kepala BPN, Agus Harimurti Yudhoyono(AHY) resmi menyelesaikan studi Doktoralnya setelah melaksanakan Ujian Doktor…
Jakarta: Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama Wakil…
Jakarta - Dalam suasana yang hangat dan penuh kekeluargaan, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti…
Magelang: Menteri ATR/Kepala BPN, Agus Harimurti Yudhoyono(AHY) memberikan ceramah kepada 1.099 siswa/siswi SMA Taruna Nusantara…
Jakarta; Menghadiri secara langsung Penutupan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) dan Apel Akbar Partai Gerindra di…