Jakarta: Siti Habibah atau Eyang Habibah meninggal dunia di usia 92 tahun di RS Mitra Keluarga Cibubur, Jawa Barat, Jumat (30/8), pukul 19.21 WIB akibat penyakit komplikasi yang sudah lama ia derita.

Karena faktor usia, sehari-hari Eyang Habibah memang sudah tidak aktif dan hanya bisa beraktivitas di tempat tidur. Namun, pada Kamis, 8 Agustus 2019, tiba-tiba kondisinya menurun.

Eyang Habibah pun harus dilarikan ke rumah sakit terdekat dari Cikeas.

Saat itu, ia langsung dibawa ke ruang ICU dan dirawat hingga mengembuskan napas terakhir.

Eyang Habibah merupakan putri dari salah satu pendiri Pondok Pesantren Tremas di Pacitan, Jawa Timur. Di pondok inilah, anak semata wayangnya dengan Raden Soekotjo, Susilo Bambang Yudhoyono, lahir.

Suaminya, Raden Soekotjo, merupakan prajurit TNI yang juga keturunan Nyai Ageng Ibnu Umar binti Ki Ageng Muhammad Besari.

Usai pensiun, Raden Soekotjo memilih mengajar di pondok pesantren milik keluarga Eyang Habibah.

Di Pondok Pesantren Tremas, Pacitan itulah Pak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) lahir dan tumbuh besar.

Beliau lalu mengikuti jejak Sang Ayah menjadi prajurit TNI, hingga bertemu kekasih hatinya, Ibu Ani Yudhoyono, putri Jenderal Sarwo Eddie.

Di mata Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Eyang Habibah adalah sosok yang taat beribadah. Salah satunya, AHY menyaksikan, bagaimana Eyang Habibah tidak pernah putus menjalankan puasa sunah.

Di tahun 2019 ini, Pak SBY harus kehilangan dua sosok perempuan hebat di balik kesuksesannya.

Hanya tiga bulan setelah Ibu Ani Yudhoyono meninggal, kondisi Eyang Habibah menurun hingga tutup usia.

“Semoga ibunda dipertemukan dengan istri tercinta almarhumah Ani Yudhoyono & semoga kelak dipertemukan dengan kami semua atas izin Allah di taman surga Allah,” ujar Pak SBY saat melepas kepergian Eyang Habibah (31/8)

Selamat jalan Eyang Habibah. Insya Allah husnul khatimah. Amin.

(rilis/dik)